Setelah ku post-kan
artikel yang berjudul “ Yang Lalu biarlah berlalu “ kemudian disusul artikel “
Yang ditingglkan karena Alloh akan diganti dengan yang lebih baik”... tiba-tiba
terbesit ingatan akan masa lalu yang indah tapi menyeramkan ......
Ada banyak hubungan, tapi
mengapa aku memilih hubungan yang bernama pacaran..... memang bukan itu niat
awal ku mulai hubungan itu, niat awal ku, niat awal kami adalah hanya saling
mengenal untuk kemudian ke jenjang pernikahan.... begitulah, .. tapi itu adalah
pikiran kami ketika jiwa kami dalam tingkatan labil bin galau....
6 tahun putus
nyambung...... Bertengkar karena ketidakdewasaan kami, hati ini sepertinya akan
terus kuat mengahadapi semua ini, tapi ternyata tidak .
Alloh berkata lain untuk
hubungan ini, yang akhirnya pada satu titik aku pergi karena terlalu
mencintainya.....
Dengan hati lemahnya, dia
terus mengatakan hal buruk pada ku karena meninggalkannya, tapi sungguh karena
dirinya , aku ingin kita ada dijalan yang benar.....Ya, Hubungan ini sudah
mencapai tanda titik. Selesai.
Lama kubiarkan semua
berjalan sekehendak waktu, tak kubiarkan telinga maupun mataku melihat dan
mendengar semua tentangnya, meski hati ini tetap menderu namanya, ingin tahu
segala tentangnya.
Hingga takdir Alloh
berkata, ya inilah waktunya, Larik sms darinya ku terima, tiba-tiba kabar
tentang kedekatan dengan sesosok lain pun ku dengar..... kenapaaaaaa ?
Aku tak pernah mengira,
aku berusaha menjaga semua untuk nya, tapi dia tak bisa menaklukkan semua.
Tidak ada lagi kita dalam hidupnya.
Kini pasangannya sudah berbilang.
aku hanya terus berdoa
tentang kebaikannya. Memohon dia kembali menjadi sosok baik dan indah, bukan
murahan.
Tapi kali ini Alloh belum
memberiku jawaban.
Dan aku hanya berkata. Aku
setia, dan alhamdulillah aku tidak mendua seperti dia. Aku tidak memilih
pacaran lagi.
Benar, ada banyak sosok
lain yang ingin mendampingi ku, tapi mereka hanya melihat indah luar ku. Dan aku
bertahan. Meski tidak dapat kupungkiri, aku kesepian, aku selalu tergiang olehnya,
aku membutuhkan dia. Tapi untung saja Alloh memberiku hati yang kuat.
Beruntungnya aku karena
Alloh masih menunggu ku dan menerima ku yang sudah membuatnya tak suka.
Dan jangan pernah melihat
kecilnya maksiat yang kita lakukan, tapi lihatlah kepda siapa kita bermaksiat.
Alloh ...... teruslah
membersamaiku,
meski aku hanya sepi
diantara gemerlap dunia fana.
Biar ilmu Mu yang jadi
teman ku, biar malam-malam ku yang jadi pertemuanku pada Mu untuk mengadu, biar
kutitipkan saja semua pada Mu,.....
Alloh aku mohon kerelaaan
atas setiap keputusan Mu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar